Jumat, 21 November 2014

cerpen kebersamaan


Kebersamaan takkan pernah bisa tergantikan oleh apapun karena kebersamaan merupakan moment yang pasti sudah di tunggu oleh semua keluarga,tidak Cuma keluarga saja yang merindukan kebersamaan.semua orang pasti merindukannya.itu seperti yang di gambarkan oleh keluargaku.kebersamaan menjadikan keluargaku lebih dekat lagi.
Nama ku Ita Purwaningsih aku anak terakhir dari dua bersaudara,aku punya kakak namanya Asep Irawan.aku sekolah di SMK N 1 Bawang,saat ini aku kelas dua tepatnya di jurusan TKJ (Teknik Komputerdan Jaringan),aku berasal dari keluarga yang bisa di katakan berkecukupan atau mampu.ayahku kerja sebagai buruh tani sedangkan ibuku ibu rumah tangga.
Suatu hari ayahku pulang kerja,saat itu ayah kerja di rumah Pakde membantu Pakde membangn rumah.setelah ayah pulang beberapa hari kemudian ayah ingin membangun dapur seperti punyanya pakde,ayah bilang pada ibu “Bu,saya pengin punya dapur seperti punyaya cahyo”.
“Iya silahkan kalau emang ayah punya uang” kata ibu sambil nonto tv di ruang keluarga.setelah mendengar perkataan ibu beberapa jam kemudian tepatnya jam 14.15 WIB ayahpun pergi ke toko bangunan dan membeli perlengkapan untuk membangun dapur,setelah itu perlengkapanpun diantar ke rumah,seperti pasir dan semen dan lain-lain.satu hari kemudian stelah selesai sarapan sekitar jam 08.00 WIB ayahpun mulai melakukan kegiatan untuk membangun dapur,ayah bekerja sendiri tidak mempekerjakan tukang bangunan karena itu akan lebih ngirit untuk biaya pengeluaran bulan ini,setelah aku selesai bantuin ibu masak,aku melihat kakak sedang membantu ayah,karena kebetulan hari libur jadi kakak bisa bantuin ayah.
Selang beberapa menit aku melihat ibu juga membantu ayah dan kakak,ibu bilang “Ta,bantuin ayah ma kakak tu,ketimbang duduk nonton tv aja mending bantuin ngaduk pasir apa apalah”.”Lah  males bu,wong asep be udah bantuin ka.”kataku dengan nada agak kesal,karena aku paling males kalau di suruh-suruh,aku akan nglakuin itu kalau emang aku mau kalau enggak ya enggak,aku ngeliat ibu seperti kesal dan ngomong sendiri setelah mendengar perkataanku tadi.
Awalnya aku tidak mau bantu tapi entah kenapa seperti ada yang mendorong perasaan aku untuk bantuin mereka.aku mendekat dan tanya ada kakak”Mas aku suruh ngapain”.kakak jawab”Kamu ngaduk ini aja,aku bantu ayah”.”Oh ya dah sini”sambil mengambil cangkul yang di berikan kakak.Disini kami saling gotong royong untuk melakukannya,agar pembangunan ini cepat selesai,setelah beberapa minggu akhirnya jadi juga dapur yang di inginkan.
Mulanya aku memang tidak mau membantu tapi lama kelamaan setelah ngerjain dengan perasaan aku tidak merasakan adanya rasa terpaksa aku malah senang karena di situlah akhirnya aku menemukan kebersamaan yang berharga yang selama ini aku inginkan,karena sebelumnya tidak seperti kebersamaan yang aku rasain,disitulah melalui hal yang kecil dari cuma mengaduk pasir muncullah rasa kebersamaan.aku sempat berpikir andaikan ayah tidak berkeinginan untuk membangun sebuah dapur mungkin aku tidak akan menemukan kebersamaan ini.

 Ini merupakan hal yang tak pernah akan aku lupain,karena jarang aku menemukan kebersamaan ini, meskipun keluarga ku sering mengadakan gotong royong ini tapi baru kali ini aku merasakan sebuah kebersamaan.aku bahagia bisa membantu keluarga ku meskipun hanya jadi tukang ngaduk pasir.sama semen.makasih buat keluargaku yng udah ngajarin Merpati Emas Kebersamaan.

0 komentar:

Posting Komentar