Kebersamaan takkan pernah bisa
tergantikan oleh apapun karena kebersamaan merupakan moment yang pasti sudah di
tunggu oleh semua keluarga,tidak Cuma keluarga saja yang merindukan
kebersamaan.semua orang pasti merindukannya.itu seperti yang di gambarkan oleh
keluargaku.kebersamaan menjadikan keluargaku lebih dekat lagi.
Nama ku Ita Purwaningsih aku anak
terakhir dari dua bersaudara,aku punya kakak namanya Asep Irawan.aku sekolah di
SMK N 1 Bawang,saat ini aku kelas dua tepatnya di jurusan TKJ (Teknik Komputerdan Jaringan),aku berasal dari keluarga yang bisa di katakan berkecukupan atau
mampu.ayahku kerja sebagai buruh tani sedangkan ibuku ibu rumah tangga.
Suatu
hari ayahku pulang kerja,saat itu ayah kerja di rumah Pakde membantu Pakde membangn
rumah.setelah ayah pulang beberapa hari kemudian ayah ingin membangun dapur
seperti punyanya pakde,ayah bilang pada ibu “Bu,saya pengin punya dapur seperti
punyaya cahyo”.
“Iya silahkan kalau emang ayah punya uang” kata
ibu sambil nonto tv di ruang keluarga.setelah mendengar perkataan ibu beberapa
jam kemudian tepatnya jam 14.15 WIB ayahpun pergi ke toko bangunan dan membeli
perlengkapan untuk membangun dapur,setelah itu perlengkapanpun diantar ke
rumah,seperti pasir dan semen dan lain-lain.satu hari kemudian stelah selesai
sarapan sekitar jam 08.00 WIB ayahpun mulai melakukan kegiatan untuk membangun
dapur,ayah bekerja sendiri tidak mempekerjakan tukang bangunan karena itu akan lebih
ngirit untuk biaya pengeluaran bulan ini,setelah aku selesai bantuin ibu
masak,aku melihat kakak sedang membantu ayah,karena kebetulan hari libur jadi
kakak bisa bantuin ayah.
Selang beberapa menit aku melihat ibu
juga membantu ayah dan kakak,ibu bilang “Ta,bantuin ayah ma kakak tu,ketimbang
duduk nonton tv aja mending bantuin ngaduk pasir apa apalah”.”Lah males bu,wong asep be udah bantuin ka.”kataku
dengan nada agak kesal,karena aku paling males kalau di suruh-suruh,aku akan
nglakuin itu kalau emang aku mau kalau enggak ya enggak,aku ngeliat ibu seperti
kesal dan ngomong sendiri setelah mendengar perkataanku tadi.
Awalnya aku tidak mau bantu tapi entah
kenapa seperti ada yang mendorong perasaan aku untuk bantuin mereka.aku
mendekat dan tanya ada kakak”Mas aku suruh ngapain”.kakak jawab”Kamu ngaduk ini
aja,aku bantu ayah”.”Oh ya dah sini”sambil mengambil cangkul yang di berikan
kakak.Disini kami saling gotong royong untuk melakukannya,agar pembangunan ini
cepat selesai,setelah beberapa minggu akhirnya jadi juga dapur yang di inginkan.
Mulanya aku memang tidak mau membantu
tapi lama kelamaan setelah ngerjain dengan perasaan aku tidak merasakan adanya
rasa terpaksa aku malah senang karena di situlah akhirnya aku menemukan
kebersamaan yang berharga yang selama ini aku inginkan,karena sebelumnya tidak
seperti kebersamaan yang aku rasain,disitulah melalui hal yang kecil dari cuma
mengaduk pasir muncullah rasa kebersamaan.aku sempat berpikir andaikan ayah
tidak berkeinginan untuk membangun sebuah dapur mungkin aku tidak akan
menemukan kebersamaan ini.
Ini merupakan hal yang tak pernah akan aku
lupain,karena jarang aku menemukan kebersamaan ini, meskipun keluarga ku sering
mengadakan gotong royong ini tapi baru kali ini aku merasakan sebuah
kebersamaan.aku bahagia bisa membantu keluarga ku meskipun hanya jadi tukang
ngaduk pasir.sama semen.makasih buat keluargaku yng udah ngajarin Merpati Emas
Kebersamaan.
0 komentar:
Posting Komentar